Jakarta (ANTARA) – Penjegalan terhadap eksistensi kendaraan Tesla di pasar otomotif China, nampaknya akan semakin berat dalam beberapa minggu ke depan, CarnewsChina pada Kamis melaporkan akan terdapat empat model baru yang diyakini dapat menyaingi Tesla untuk Model Y mereka.
Pesaing pertama yang sudah secara terbuka mengumumkan kehadirannya adalah Xiaomi. Pabrikan ini akan meluncurkan Xiaomi YU7 dalam waktu dekat, bahkan Lei Jun, CEO Xiaomi, tidak menahan diri dan secara terbuka membandingkan YU7 dengan Model Y, dengan mengklaim bahwa YU7 memiliki spesifikasi yang jauh lebih baik.
YU7 memiliki panjang hampir 5 meter dengan jarak sumbu roda 3 meter dan berat kosong 2.315 kg. Mobil ini akan memiliki jarak tempuh CLTC 760 km dengan bekal daya motor hingga 508 kW.
Mobil ini akan dilengkapi pengisian daya 800V dan Xiaomi mengklaim dapat mengisi daya SoC 10 persen hingga 80 persen hanya dalam 12 menit. Harganya diperkirakan sekitar 250.000 yuan.
Baca juga: Dinilai menipu, Tesla dapat teguran keras dari pemerintah Prancis
SUV Xiaomi YU7 adalah model kedua Xiaomi setelah sedan SU7 yang diluncurkan pada Maret 2024. Lei Jun mengungkapkan pada Januari tahun ini bahwa SU7 membutuhkan waktu sembilan bulan untuk mengalahkan penjualan Model 3 di Tiongkok.
Pada tahun 2025, SU7 jelas mengungguli Model 3 di Tiongkok dengan 132.467 unit yang terkirim (Januari – Mei) dibandingkan dengan 75.283 unit Model 3.
Pesaing lainnya untuk menjegal eksistensi Model Y datang dari Xpneg yang didukung oleh Volkswagen melalui SUV G7 mereka. G7 sendiri telah memulai pra-pemesanan pada 11 Juni dan tercatat ada sekitar 1.000 pemesanan untuk unit tersebut hanya dalam waktu 46 menit.
Xpeng G7 adalah SUV menengah hingga besar dengan dimensi 4892/1925/1655 mm dan jarak sumbu roda 2.890 mm. Xpeng G7 saat ini hanya memiliki penggerak roda belakang dan memiliki satu motor listrik yang menghasilkan daya 218 kW (292 hp).
Mobil ini dapat ditenagai oleh dua pilihan baterai LFP buatan CALB: 68,5 kWh dan 80,8 kWh. Jangkauan CLTC berkisar antara 602 km dan 702 km pada roda 18 inci dan 577 km atau 677 km pada roda 20 inci.
Pesaing ketiga untuk mengalahkan eksistensi dari Tesla adalah Nio Onvo L90. Mobil ini diyakini akan hadir dengan konfigurasi tujuh penumpang, dan akan mencoba menyaingi Model Y 7-kursi serta pabrikan Chona lainnya seperti Li Auto atau Aito Huawei, seperti Li L9 dan Aito M9.
Baca juga: Pembaharuan untuk Tesla Model X dan S disambut kurang positif
Li Auto juga diyakini banyak pihak dapat menjegal eksistensi Tesla Model Y di pasar otomotif China, melalui hadirnya i8 yang akan hadir pada Juli mendatang. Mobil ini akan menjadi mobil listrik kedua perusahaan tersebut, setelah MPV Li Mega diluncurkan pada Maret 2024.
Hingga tahun lalu, produsen mobil yang berkantor pusat di Beijing ini hanya berfokus pada EREV. i8 akan menggunakan sistem penggerak semua roda dan memiliki dua motor listrik dengan daya gabungan sebesar 400 kW (536 hp). Mobil ini juga akan dilengkapi dengan pengisian daya 5C dan baterai NMC dari CATL.
Menariknya, Lei Jun membagikan detail tentang peluncuran Xpeng G7, Onvo L90, dan Li i8 di Weibo miliknya dan berharap pabrikan tersebut dapat memiliki hasil jualan yang cukup baik dan tidak mendoakan Model Y agar sukses.
Di Tiongkok, Model Y dijual mulai dari 263.500 yuan untuk versi RWD dengan baterai 62,5 kWh yang mampu menempuh jarak tempuh 593 km CLTC.
Tesla dilaporkan akan meluncurkan versi Model Y dengan jarak sumbu roda yang lebih panjang, tiga baris, pada Q4 2025 di Tiongkok, dengan pilihan 6 atau 7 kursi.
Meskipun kembali menjadi SUV terlairs pada Mei, mobil ini telah terjual 124.643 unit di Tiongkok pada tahun 2025 sejauh ini (Jan-Mei), turun 24 persen dari tahun lalu.
Baca juga: Tesla digugat 1.000 konsumennya di Australia
Baca juga: Robotaxi pertama Tesla terlihat mengemudi sendiri jelang peluncuran
Baca juga: Penjualan mobil Tesla turun di China dan Eropa
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
