Ekonomi

Minyak Iran Mengalir Deras ke China, Cetak Rekor Tertinggi 1,8 Juta Barel per Hari

×

Minyak Iran Mengalir Deras ke China, Cetak Rekor Tertinggi 1,8 Juta Barel per Hari

Sebarkan artikel ini



loading…

Sebuah foto udara menunjukkan sebuah kapal tanker minyak mentah di sebuah terminal minyak di lepas pantai pulau Waidiao di Zhoushan, provinsi Zhejiang, China, 4 Januari 2023. FOTO/China Daily via Reuters

JAKARTA – Impor minyak mentah China dari Iran pada Juni 2025 mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah hubungan perdagangan kedua negara. Lonjakan ini terjadi di tengah meningkatnya permintaan dari kilang independen China dan percepatan pengiriman minyak Iran sejak Mei lalu.

Menurut data perusahaan pelacakan tanker Vortexa, rata-rata impor minyak Iran oleh China mencapai 1,8 juta barel per hari (bph) pada periode 1 hingga 20 Juni 2025. Data Kpler menunjukkan rata-rata impor sepanjang 1 hingga 27 Juni mencapai 1,46 juta bph, naik hampir 500.000 bph dibandingkan Mei.

Baca Juga: Berani Lawan Israel, Mengapa Ekonomi Iran Tetap Tangguh Meski Puluhan Tahun Diembargo AS?

Peningkatan ini didorong oleh tingginya pemuatan minyak mentah Iran pada Mei, yang mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Biasanya, butuh waktu sekitar satu bulan bagi minyak Iran untuk tiba di pelabuhan China sejak pemuatan di Iran.

Kilang independen China, yang dikenal sebagai “teapot”, menjadi pembeli utama minyak Iran berkat harga yang lebih murah dan kebutuhan untuk mengisi kembali persediaan menjelang musim puncak permintaan musim panas. Harga minyak global yang lebih rendah pada April dan Mei juga mendorong China untuk memperbesar stok minyak mentah.

Selain faktor harga, lonjakan ekspor minyak Iran juga terjadi setelah serangan Israel ke wilayah Iran pada awal Juni. Dalam seminggu setelah serangan tersebut, ekspor harian Iran melonjak hingga 44 persen, menunjukkan upaya Teheran untuk mengirimkan minyak sebanyak mungkin di tengah ketegangan kawasan.

Dikutip dari Oilprice.com, tren impor tinggi minyak Iran oleh China diproyeksikan akan berlanjut dalam beberapa minggu mendatang. Hal ini didukung oleh sinyal dari Pemerintah AS yang cenderung lebih lunak terhadap pembelian minyak Iran oleh China.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mahjong Waysslot gacor