loading…
Biasanya, saat ia berlaga sebagai petinju kelas bulu, Mark Magsayo tidak akan mencapai berat badan ini sampai sekitar dua minggu sebelum pertandingan, yang berarti ia akan mengalami kesulitan untuk menurunkan berat badannya. Walau selalu ada kilasan dari kekuatan eksplosif dan kecepatannya, bagian tersulitnya adalah mempertahankan kecepatan tersebut dalam sebuah laga yang panjang.
Kini, dengan bertarung di divisi yang lebih sesuai dan berlatih mendekati berat badan tarungnya, Magsayo mengatakan bahwa ia merasa lebih berenergi menjelang laga 19 Juli melawan Jorge Mata Cuellar dalam laga pendukung utama Mario Barrios vs Manny Pacquiao di MGM Grand, Las Vegas. ”Ini adalah perbedaan besar sejak saya naik kelas, karena saya merasa lebih kuat, lebih cepat dan lebih rileks saat bertarung di kelas 58,9 kg,” ujar Mark Magsayo, 27-2 (18 KO).
Baca Juga: Tubuh Kecil Terence Crawford Sulit Kalahkan Canelo di Kelas 76,2 Kg
Mantan pemegang gelar kelas bulu WBC ini berbicara kepada BoxingScene setelah delapan ronde sparring pada hari Sabtu di Wild Card Boxing, Los Angeles, melawan dua lawan yang berbeda, termasuk petinju profesional yang belum terkalahkan, Brandon McCarthy dan seorang atlet amatir yang lebih muda. “Sangat mudah, meskipun saya bertarung selama delapan ronde, saya tidak melemah. Jadi saya merasa kuat sampai delapan ronde. Mungkin minggu depan saya sudah 100 persen, sekarang mungkin 80-90 persen.”
Pelatih kepala Marvin Somodio mengatakan bahwa ia juga melihat perbedaan pada penampilan rekan senegaranya dari provinsi Bohol, Filipina, sejak Magsayo membuat keputusan pada tahun 2023 untuk meninggalkan divisi dimana ia berlaga sejak ia menjadi atlet profesional pada usia 17 tahun, satu dekade sebelumnya.
”Saya rasa apa yang terjadi di kelas 57,1 kg, ia tidak ingin hal itu terjadi lagi karena ia berjuang dan kesulitan untuk menaikkan berat badannya,” kata Somodio. “Anda melihat penampilannya, sparringnya, pekerjaan sarung tangannya, itu jauh lebih baik.”